Lagu Sasak sebagai Upaya Pelestarian Tradisi Lisan Lombok









Lagu Sasak sebagai Upaya Pelestarian Tradisi Lisan Lombok:
 Inaq Tegining Amaq Teganang dan Kadal Nongaq*

Nurmawati
nurmawati81@gmail.com


*Seminar Internasional Tradisi Lisan ke X (LISAN X) pada tanggal 25 Oktober sampai dengan tanggal 28 Oktober 2017 di Hotel Santika, Lombok,  Mataram






Abstrak
Makalah ini ditulis dengan tujuan menjelaskan lagu Sasak Inaq Tegining Amaq Teganang dan Kadal Nongaq yang bisa dijadikan sebagai upaya pelestarian tradisi lisan di Lombok. Objek penulisan makalah ini berupa lagu Sasak atau lagu daerah yang menggunakan bahasa Sasak yang terdapat di Lombok, yaitu lagu Inaq Tegining Amaq Teganang dan Kadal Nongaq. Pembahasan makalah menunjukkan bahwa lagu Sasak Inaq Tegining Amaq Teganang dan Kadal Nongaq sangat efektif sebagai upaya pelestarian tradisi lisan Lombok. Lagu tersebut termasuk dalam media audio dan terkait erat hubungannya dengan indera pendengaran. Karena dengan mendengar, seseorang akan menirukan kata-kata dalam lirik lagu. Hal tersebut terjadi berulang-ulang sehingga cerita rakyat dan pesan moral dalam lagu Sasak Inaq Tegining Amaq Teganang dan Kadal Nongaq dapat diingat dan dipahami.

Kata kunci: lagu Sasak, upaya pelestarian


Top of Form
Sasak Song for The Preservation Efforts of  Lombok Oral Tradition:
Inaq Tegining Amaq Teganang and Kadal Nongaq

Nurmawati
nurmawati81@gmail.com
University of Mataram

Abstract

This paper is written in the purpose of explaining Sasak songs, Inaq Tegining Amaq Teganang and Kadal Nongaq that can be used to preservate efforts the oral tradition in Lombok. The object of writing this paper in the form of Sasak songs or regional songs that use the Sasak language in Lombok those are Inaq Tegining Amaq Teganang and Kadal Nongaq. The discussion of the paper shows that the Sasak songs, Inaq Tegining Amaq Teganang and Kadak Nongaq are very effective as preservation efforts the oral tradition of Lombok. Those songs are included in the audio media and tightly related to the sense of hearing. Because by listening, someone will imitate the words in the lyrics of the songs. It happens repeatedly so that the folklore and moral message in Sasak songs, Inaq Tegining Amaq Teganang and Kadal Nongaq can be remembered and understood.

Keywords: Sasak song, preservation efforts



1. Pendahuluan
Masyarakat suku Sasak sebagai penduduk asli yang mendiami Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat memiliki kekayaan budaya dan tradisi sebagaimana yang terdapat di daerah lain di Indonesia. Kekayaan budaya masyarakat suku Sasak berupa tradisi lisan di antaranya cerita rakyat, bekayaq (berbalas pantun), lelakak (pantun), sesenggak (peribahasa), sesilip (ungkapan), lagu daerah, dan lain-lain. Tradisi lisan Sasak sarat dengan nilai-nilai budaya Sasak dan melalui tradisi lisan itu kita bisa mengetahui pola-pola pikir orang-orang tua Sasak pada masa lampau.
Mengacu kepada tradisi lisan, Danandjaja (2002: 21-22) mengemukakan bahwa tradisi lisan adalah yang bentuknya memang murni lisan. Bentuk-bentuk (genre) folklor yang termasuk ke dalam kelompok besar ini, antara lain: (a) bahasa rakyat seperti logat, julukan, pangkat tradisional, dan titel kebangsawanan; (b) ungkapan tradisional seperti peribahasa, pepatah, dan pemeo; (c) pertanyaan tradisonal, seperti teka-teki; (d) puisi rakyat, seperti pantun, gurindam, dan syair; (e) cerita prosa rakyat, seperti mite, legenda, dan dongeng, (f) nyanyian rakyat. Sedangkan menurut Abrams (1988), folklor mencakup: legenda, kepercayaan rakyat, nyanyian rakyat, dongeng, peribahasa, teka-teki, pantun, semua budaya ilmiah, binatang, tanaman, upacara adat, dan tarian tradisional yang biasanya digunakan dalam upacara tradisional.
Masyarakat suku Sasak memiliki cerita rakyat, lelakak (pantun) yang disampaikan melalui nyanyian atau lagu berbahasa Sasak. Lagu yang dimaksud adalah Inaq Tegining Amaq Teganang dan Kadal Nongaq.
Lagu merupakan salah satu alat penyampai informasi dan luapan perasaan sangat digemari banyak orang mulai dari anak-anak sampai orang tua. Menurut Jamalus (1988: 1) lagu atau musik adalah sebuah hasil karya seni bunyi dalam bentuk lagu atau komposisi musik, yang menggunakan perasaan penciptanya melalui unsur-unsur musik yaitu irama, melodi, harmoni, bentuk atau struktur lagu, dan ekspresi sebagai suatu kesatuan. Kemudian Prawirodisastro (1976: 4) menyebutkan lagu juga berarti tembang “seni suara”, seni berarti segala cipta ripta manusia yang indah, elok, merdu, yang dapat menawan hati.
            Objek penulisan makalah ini berupa lagu Sasak atau lagu daerah yang menggunakan bahasa Sasak yang terdapat di Lombok, yaitu lagu Inaq Tegining Amaq Teganang dan Kadal Nongaq. Pemilihan lagu Inaq Tegining Amaq Teganang dan Kadal Nongaq berdasarkan pengamatan bahwa kedua lagu tersebut sangat terkenal di kalangan anak-anak sampai orang tua. Selain itu, terdapat cerita rakyat dan pesan moral dalam lirik lagu. Oleh karena itu, berdasarkan objek penulisan dan beberapa alasan yang telah dikemukakan, makalah ini membahas upaya pelestarian tradisi lisan Lombok melalui lagu Sasak Inaq Tegining Amaq Teganang dan Kadal Nongaq. Melalui penulisan makalah ini, penulis berharap tradisi lisan di Lombok berupa cerita rakyat, pantun, lagu daerah atau nyanyian rakyat tetap terlestarikan.
2. Pembahasan
Lagu Sasak Inaq Tegining Amaq Teganang dan Kadal Nongaq merupakan dua di antara lagu-lagu daerah Lombok lainnya yang sangat terkenal di masyarakat Sasak, baik dari kalangan anak-anak maupun orang tua.
2.1 Lagu Sasak Inaq Tegining Amaq Teganang
Inaq Tegining Amaq Teganang
Leq jaman laek araq sopoq cerite
(Pada dahulu kala terdapatlah sebuah cerita)
Inaq Tegining Amak Teganang arane
(Ibu Tegining dan Bapak Teganang namanya)
Pegaweane ngarat sampi leq tengaq rau
(Pekerjaannya menggembalakan sapi di tengah ladang)
Sampin sai tekujang kujing leq tengaq rau
(Sapi siapa yang dizalimi di tengah ladang)
Inaq Tegining Amak Teganang epene
(Ibu Tegining dan Bapak Teganang yang punya)
Ongkat dengan Tegining Teganang luek cerite
(Orang bilang Tegining Teganang banyak cerita)
Ngalahin datu si beleq-beleq ongkatne
(Mengalahkan raja yang besar-besar katanya)
            Inaq Tegining Amaq Teganang merupakan cerita rakyat Sasak yang dikemas dalam bentuk nyanyian atau lagu. Cerita rakyat Sasak ini mengisahkan sepasang suami istri yang bernama Ibu Tegining dan Bapak Teganang. Pekerjaan mereka adalah menggembalakan sapi. Menurut orang, Ibu Tegining dan Bapak Teganang banyak ceritanya salah satunya mengalahkan raja dengan cara ngomong yang lantang (besar). Cerita rakyat Sasak tersebut secara tersurat tertuang dalam lagu Inaq Tegining Amaq Teganang.
Pesan moral yang tersirat dalam lagu Inaq Tegining Amaq Teganang tentang menjalankan kehidupan berkeluarga yang romantis dan kehidupan yang penuh kesederhanaan.
2.2 Lagu Sasak Kadal Nongaq
Kadal Nongaq
Kadal nongaq leq kesambiq
(Kadal melihat ke atas di pohon kesambi)
Benang kataq setakilan
(Sekepal benang rapuh dimakan usia)
Ado dende
(Aduh sayang)
Tajah onyak ndek ne matiq
(Diajar hati-hati tidak dituruti)
Payu salaq kejarian
(Jadi salah akibatnya)
Ado dende
(Aduh sayang)
Mun cempake siq kembang sandat
(Bila cempaka jadi bunga sandat)
Saq sengake jari sahabat
(Yang lebih tua dijadikan sahabat)
Lagu Kadal Nongaq mengisahkan tentang kepedulian seorang kakak kepada adiknya. Asal lagu Kadal Nongaq adalah cerita seorang anak gadis yang berasal dari keluarga Kerajaan Selaparang di Pulau Lombok dan dia tidak mendengar kata-kata kakaknya (seorang pangeran) sehingga mendapat ganjaran atas kesalahan yang diperbuatnya. Ibunya (permaisuri raja) yang dilanda rasa iba mencoba menasehati sang buah hati dengan cara mendendangkan nyanyian atau lagu yang sarat dengan nasihat.
Lagu Kadal Nongaq memuat sebuah lelakak (pantun) sebagai berikut.
Kadal nongaq leq kesambiq   (Kadal melihat ke atas di pohon kesambi)
Benang kataq setakilan           (Sekepal benang rapuh dimakan usia)
Tajah onyak ndekna matiq      (Diajar baik tidak menurut)
Payu salaq kejarian                (Jadi salah akibatnya)
Senada dengan asal lagu Kadal Nongaq, pantun di atas bermakna orang yang tidak mau mendengar nasihat yang baik, hidupnya tidak akan selamat. Pesan moralnya adalah mendidik masyarakat agar mau memperhatikan nasihat yang mengandung kebaikan demi keselamatan hidup di dunia dan akhirat.
Secara umum lagu Kadal Nongaq menggambarkan salah satu kebiasaan masyarakat Sasak yang peduli terhadap orang lain sehingga kebiasaan itu tertuang dalam lagu tersebut.
Kini lagu Kadal Nongaq telah menjadi salah satu lagu daerah yang termuat pada pelajaran Mulok (Muatan Lokal) sekolah tingkat dasar di Provinsi Nusa Tenggara Barat dan termuat juga pada buku tematik terpadu kurikulum 2013 (tema 4) untuk buku siswa SD/MI kelas III.
2.3 Upaya Pelestarian
            Lagu termasuk dalam media audio dan terkait erat hubungannya dengan indera pendengaran. Karena dengan mendengar, seseorang akan menirukan kata-kata dalam lirik lagu. Hal tersebut terjadi berulang-ulang sehingga cerita rakyat dan pesan moral dalam lagu Sasak Inaq Tegining Amaq Teganang dan Kadal Nongaq dapat diingat dan dipahami oleh generasi muda.
Beberapa upaya pelestarian tradisi lisan Lombok melalui lagu Sasak Inaq Tegining Amaq Teganang dan Kadal Nongaq sebagai berikut.
1.      Lagu Inaq Tegining Amaq Teganang dijadikan sebagai tarian musikal, seperti tari kreasi kipas Inaq Tegining Amaq Teganang.
2.      Cerita Inaq Tegining Amaq Teganang disuguhkan dalam bentuk pementasan teater komedi Tegining Teganang.
3.      Lagu Inaq Tegining Amaq Teganang dan Kadal Nongaq oleh generasi muda dinyanyikan dengan berbagai versi musik, seperti akustik, reggae, dangdut, pop, dll.
4.      Lagu Kadal Nongaq dijadikan sebagai materi ajar pada pelajaran muatan lokal sekolah tingkat dasar di Provinsi Nusa Tenggara Barat dan buku tematik terpadu kurikulum 2013 (tema 4) untuk buku siswa SD/MI kelas III.
5.      Lagu Inaq Tegining Amaq Teganang dan Kadal Nongaq merupakan dua di antara lagu-lagu Sasak lainnya yang dilombakan di Lombok, baik secara solo maupun paduan suara.
6.      Lagu Inaq Tegining Amaq Teganang dan Kadal Nongaq juga merupakan dua di antara lagu-lagu Sasak lainnya yang terkadang dijadikan lagu wajib dalam acara-acara/ upacara peringatan hari ulang tahun kabupaten-kabupaten, kota di Lombok, dan  Provinsi Nusa Tenggara Barat.
3. Penutup
Berdasarkan pembahasan yang telah dijelaskan dapat disimpulkan bahwa lagu Inaq Tegining Amaq Teganang dan Kadal Nongaq berisikan cerita rakyat Sasak dan lelakak (pantun) yang sarat dengan pesan moral, seperti yang tersirat dalam lagu Inaq Tegining Amaq Teganang tentang menjalankan kehidupan berkeluarga yang romantis dan kehidupan yang penuh kesederhanaan. Sedangkan pesan moral dalam lagu Kadal Nongaq adalah mendidik masyarakat agar mau memperhatikan nasihat yang mengandung kebaikan demi keselamatan hidup di dunia dan akhirat dan secara umum lagu Kadal Nongaq menggambarkan salah satu kebiasaan masyarakat Sasak yang peduli terhadap orang lain.
Selain itu, yang dapat disimpulkan adalah lagu Sasak Inaq Tegining Amaq Teganang dan Kadal Nongaq sangat efektif sebagai upaya pelestarian tradisi lisan Lombok. Hal tersebut dapat terlihat pada lagu Inaq Tegining Amaq Teganang yang dijadikan sebagai tarian musikal, ceritanya disuguhkan dalam bentuk pementasan teater komedi Tegining Teganang, lagu Inaq Tegining Amaq Teganang dan Kadal Nongaq dinyanyikan dengan berbagai versi musik, lagu Kadal Nongaq dijadikan sebagai materi ajar pada pelajaran muatan lokal sekolah tingkat dasar di Provinsi Nusa Tenggara Barat dan buku tematik terpadu kurikulum 2013 (tema 4) untuk buku siswa SD/MI kelas III, lagu Inaq Tegining Amaq Teganang dan Kadal Nongaq merupakan dua di antara lagu-lagu Sasak lainnya yang dilombakan di Lombok, baik secara solo maupun paduan suara, serta terkadang dijadikan lagu wajib dalam acara-acara/ upacara peringatan hari ulang tahun kabupaten-kabupaten, kota di Lombok, dan  Provinsi Nusa Tenggara Barat.
Pembaca, khususnya masyarakat Sasak dan generasi muda disarankan agar tetap bangga dan mau melestarikan tradisi-tradisi lisan sebagai warisan turun-temurun dari orang-orang tua Sasak masa lampau.
Daftar Pustaka
Abrams, M.H. 1988. A Glossory of Literary Terms. USA: Holt, and Winston, Inc.
Djanandjaja, James. 2002. Folklor Indonesia, Ilmu Gosip, Dongeng, dan Lain-Lain. Jakarta: Grafiti Press.
Fakihuddin, Lalu. 2015. Eksistensi Masalah Supranatural dalam Folklor Lisan Sasak: Suatu Kajian Tematis terhadap Cerita Rakyat Sasak yang Telah Didokumentasikan. Mabasan, Jurnal Ilmiah Bahasa dan Sastra, Volume 9, Nomor 2, Juli-Desember.
HD, Dharma Satrya. 2017. Lelakak Sasak, Kearifan yang Ternaturalisasi. Basindo, Jurnal Kajian Bahasa, Sastra Indonesia, dan Pembelajarannya, vol 1 no 1- April.
Jamalus. 1988. Pengajaran Musik Melalui Pengalaman Musik. Jakarta P2LPTK.
Prawirodisastro, Sadjiyo. 1976. Pengantar Seni Tembang I. Yogyakarta: Percetakan Pasai.
Saharudin. 2016. Perilaku Liminal Masyarakat Sasak-Lombok dalam Bekayaq Bau Nyale dan Pataq Pare. Sasdaya, Gadjah Mada Journal of Humanities, Vol.1, No.1, November.
Simatupang, G.R. Lono Lastoro. 2011. Penelitian Cerita Rakyat. Makalah disampaikan dalan kegiatan peningkatan mutu tenaga teknis Balai Bahasa Yogyakarta, di Hotel University, Sleman, 2-3 Nopember.
Thoir, Nazir, dkk. 1985. Kamus Sasak-Indonesia. Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Definisi Lagu Sasak Sebagai Upaya Pelestarian Tradisi Lisan Lombok: Inaq Tegining Amaq Teganang dan Kadal Nongaq Nurmawati nurmawati81@gmail.com Universitas Mataram Abstrak Makalah ini ditulis dengan bertujuan menjelaskan lagu Sasak Inaq Tegining Amaq Teganang dan Kadal Nongaq yang dapat dijadikan sebagai upaya pelestarian tradisi lisan di Lombok. Objek penulisan makalah ini berupa lagu Sasak atau lagu daerah yang menggunakan bahasa Sasak yang terdapat di Lombok, yaitu lagu Inaq Tegining Amaq Teganang dan Kadal Nongaq. Pembahasan makalah menunjukkan bahwa lagu Sasak Inaq Tegining Amaq Teganang dan Kadal Nongaq sangat efektif sebagai upaya pelestarian tradisi lisan Lombok. Lagu termasuk dalam media audio dan terkait erat hubungannya dengan indera pendengaran. Karena dengan mendengar, seseorang akan menirukan kata-kata dalam lirik lagu. Hal tersebut terjadi berulang-ulang sehingga cerita rakyat dan pesan moral dalam lagu Sasak Inaq Tegining Amaq Teganang dan Kadal Nongaq dapat diingat dan dipahami. Kata kunci: lagu Sasak, upaya pelestarian
  Sinonim Lagu Sasak Sebagai Upaya Pelestarian Tradisi Lisan Lombok: Inaq Tegining Amaq Teganang dan Kadal Nongaq Nurmawati nurmawati81@gmail.com Universitas Mataram Abstrak Makalah ini ditulis dengan bertujuan menjelaskan lagu Sasak Inaq Tegining Amaq Teganang dan Kadal Nongaq yang dapat dijadikan sebagai upaya pelestarian tradisi lisan di Lombok. Objek penulisan makalah ini berupa lagu Sasak atau lagu daerah yang menggunakan bahasa Sasak yang terdapat di Lombok, yaitu lagu Inaq Tegining Amaq Teganang dan Kadal Nongaq. Pembahasan makalah menunjukkan bahwa lagu Sasak Inaq Tegining Amaq Teganang dan Kadal Nongaq sangat efektif sebagai upaya pelestarian tradisi lisan Lombok. Lagu termasuk dalam media audio dan terkait erat hubungannya dengan indera pendengaran. Karena dengan mendengar, seseorang akan menirukan kata-kata dalam lirik lagu. Hal tersebut terjadi berulang-ulang sehingga cerita rakyat dan pesan moral dalam lagu Sasak Inaq Tegining Amaq Teganang dan Kadal Nongaq dapat diingat dan dipahami. Kata kunci: lagu Sasak, upaya pelestarian
Contoh Lagu Sasak Sebagai Upaya Pelestarian Tradisi Lisan Lombok: Inaq Tegining Amaq Teganang dan Kadal Nongaq Nurmawati nurmawati81@gmail.com Universitas Mataram Abstrak Makalah ini ditulis dengan bertujuan menjelaskan lagu Sasak Inaq Tegining Amaq Teganang dan Kadal Nongaq yang dapat dijadikan sebagai upaya pelestarian tradisi lisan di Lombok. Objek penulisan makalah ini berupa lagu Sasak atau lagu daerah yang menggunakan bahasa Sasak yang terdapat di Lombok, yaitu lagu Inaq Tegining Amaq Teganang dan Kadal Nongaq. Pembahasan makalah menunjukkan bahwa lagu Sasak Inaq Tegining Amaq Teganang dan Kadal Nongaq sangat efektif sebagai upaya pelestarian tradisi lisan Lombok. Lagu termasuk dalam media audio dan terkait erat hubungannya dengan indera pendengaran. Karena dengan mendengar, seseorang akan menirukan kata-kata dalam lirik lagu. Hal tersebut terjadi berulang-ulang sehingga cerita rakyat dan pesan moral dalam lagu Sasak Inaq Tegining Amaq Teganang dan Kadal Nongaq dapat diingat dan dipahami. Kata kunci: lagu Sasak, upaya pelestarian
Lihat juga
Terjemahan dari Lagu Sasak Sebagai Upaya Pelestarian Tradisi Lisan Lombok: Inaq Tegining Amaq Teganang dan Kadal Nongaq Nurmawati nurmawati81@gmail.com Universitas Mataram Abstrak Makalah ini ditulis dengan bertujuan menjelaskan lagu Sasak Inaq Tegining Amaq Teganang dan Kadal Nongaq yang dapat dijadikan sebagai upaya pelestarian tradisi lisan di Lombok. Objek penulisan makalah ini berupa lagu Sasak atau lagu daerah yang menggunakan bahasa Sasak yang terdapat di Lombok, yaitu lagu Inaq Tegining Amaq Teganang dan Kadal Nongaq. Pembahasan makalah menunjukkan bahwa lagu Sasak Inaq Tegining Amaq Teganang dan Kadal Nongaq sangat efektif sebagai upaya pelestarian tradisi lisan Lombok. Lagu termasuk dalam media audio dan terkait erat hubungannya dengan indera pendengaran. Karena dengan mendengar, seseorang akan menirukan kata-kata dalam lirik lagu. Hal tersebut terjadi berulang-ulang sehingga cerita rakyat dan pesan moral dalam lagu Sasak Inaq Tegining Amaq Teganang dan Kadal Nongaq dapat diingat dan dipahami. Kata kunci: lagu Sasak, upaya pelestarian

Komentar